0
Untukmu Osama, Sang Pejuang Tauhid Abad 21


PUISI Untuk Syeh Osama

24 Oktober 2011

Osama,

Kamu tidak pernah bilang padaku

Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon

Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang

Jadi aku memilih percaya

Pada cinta yang terpancar

Di balik keteduhan matamu

Pada semangat pembelaan yang tersimpan

Di balik lebat janggutmu.


Osama,

Kamulah yang mengajar

Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara

Maka mereka berteriak.


Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,

Di ladang jiwa orang-orang penakut

Maka mereka melawan.


Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,

Di renung kalbu orang-orang tertindas

Maka mereka berjuang.


Kamulah yang mengobarkan harapan di langit

Hati orang-orang terjaga

Maka mereka memberontak.


Osama…

Kamulah yang mengunci mulut bangsa-bangsa adidaya,

Supaya mereka terdiam

Maka mereka hanya bisa mengamuk.


Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan

Dari jidat bangsa-bangsa arogan

Maka mereka terbungkam.


Kamulah yang merampas rasa aman

Dari jiwa bangsa-bangsa tirani

Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.


Kamulah yang merenggut selera hidup

Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu

Maka mereka tak lagi menikmati hidup.


Osama oh Osama… Osama oh Osama…

Mari kita nyanyikan lagu kemenangan

Bersama nurani anak-anak manusia

Yang telah menemukan kehidupannya.


Osama oh Osama… Osama oh Osama…

Mari kita senandungkan lagu keabadian

Bersama nurani anak-anak manusia

Yang merindukan taman surga.

“Jawaban Osama”


Saudaraku,

Surat ini sudah kuterima

Aku baik-baik saja di sini

Aku masih minum teh di pagi hari

Dan menikmati sunset di sore hari

Aku juga masih mengendalikan bisnis

Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah

Dari balik gua-gua Afghanistan.


Tenanglah saudaraku,

Karena jadwal kematianku

Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.


Saudaraku,

Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah

Aku senang kalian mulai berani berbicara

Aku suka kalian sudah bisa bikin Bush marah-marah

Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak

Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa

Aku terharu kalian miskin-miskin tapi mau nyumbang…

Aku terheran-heran kalian kecil-kecil

Tapi mau jihad ke Afghanistan

Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.


Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu

Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.


Kamu tahu nggak,

Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku

Kata mereka ternyata karena aku lucu

Bocah-bocah Afghan juga senang padaku

Kata mereka karena aku bawa mainan

Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka

Para pemulung Afghanistan juga suka padaku

Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu

Bisa jadi besi tua yang laris.


Orang-orang Amerika itu terlalu serius

Padahal kita cuma sedang bermain di halaman surga.


Saudaraku,

Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid

Utusanku akan datang menemuimu

Membawa sebuah pundi kecil

Itulah darahku,

Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso

Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini

Aku akan datang ke Indonesia

Kamu tahu apa yang akan aku lakukan

Aku hanya mau investasi di negerimu.


0 komentar:

Posting Komentar